Bareskrim Polri Tangkap Penyebar Hoaks Terhadap Pendukung Mantan Gubernur Papua 

Selasa, 2 Januari 2024 - 20:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA–Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap penyebar ujaran kebencian ras dan etnis di media sosial TikTok terhadap pendukung mantan Gubernur Papua Lukas Enembe ditangkap polisi. Pelaku berinisial AB (30) diciduk penyidik di kawasan Kebun Jeruk, Jakarta Barat. 

Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti, satu unit ponsel, rambut palsu, kaus, blazer dan kacamata yang dipakai pelaku saat membuat konten video.

“Penyidik Dittipidsiber Polri menangkap AB atas dugaan menyebarkan ujaran kebencian melalui TikTok,” kata Kasubdit 1 Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Jefri Dian Juniarta di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Pelaku AB ditangkap pada Sabtu (30/12/2023) pukul 21.30 WIB di kawasan Kebon Jeruk. Pria itu diketahui menyebarkan ujaran kebencian melalui akun bernama @presiden_ono_niha.

Menurut Kombes Jefri, pelaku mengunggah konten-konten video yang dapat menimbulkan rasa kebencian terhadap aksi pendukung Lukas Enembe. Penyebaran berita itu dilakukan pelaku saat penjemputan dan pemakaman Lukas Enembe di Papua pada Jumat (29/12/23).

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri akan terus bekerja sama, baik dengan kementerian/lembaga maupun penggiat media sosial. Tujuannya untuk meningkatkan literasi digital masyarakat agar terhindar dari hoaks.

Polisi juga terus berusaha mencegah meningkatnya potensi misinformasi hingga ujaran kebencian bertebaran di ruang siber dengan memperbanyak konten yang positif.

Atas perbuatannya, AB terjerat Pasal 45A ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan/atau Pasal 16 jo. Pasal 4 huruf b angka 2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi RAS dan Etnis dan/atau Pasal 156 KUHP.(Tom/Tra)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Tanggapi Mutasi Polri, Ketua Komisi III DPR Puji Penempatan Komjen Dedi, Irjen Karyoto Layak Jadi Kabaharkam
Mutasi Polri, Karyoto Jadi Kabaharkam, Fadil Imran Jadi Astamops
Komjen Pol Dedi Prasetyo jadi Wakapolri
Pantau Pengibaran Bendera One Piece, Kapolres Jakarta Pusat Ambil Langkah Edukatif Persuasif
Personil TNI dan Polri Mau Dilibatkan Cegah Sindikat Narkoba Jaringan Lapas
Gelorakan Semangat Nasionalisme, Brimob Polda Metro Jaya Bagikan 5000 Bendera Merah Putih
Polda Banten Bakal Tindak Tegas Pengibar Bendera One Piece Saat Peringatan HUT RI ke-80
Merespon Kesimpulan Polisi, Keluarga Diplomat Tidak Percaya Arya Daru Bunuh Diri

Berita Terkait

Kamis, 7 Agustus 2025 - 20:03 WIB

Tanggapi Mutasi Polri, Ketua Komisi III DPR Puji Penempatan Komjen Dedi, Irjen Karyoto Layak Jadi Kabaharkam

Selasa, 5 Agustus 2025 - 20:54 WIB

Mutasi Polri, Karyoto Jadi Kabaharkam, Fadil Imran Jadi Astamops

Selasa, 5 Agustus 2025 - 20:43 WIB

Komjen Pol Dedi Prasetyo jadi Wakapolri

Senin, 4 Agustus 2025 - 19:21 WIB

Pantau Pengibaran Bendera One Piece, Kapolres Jakarta Pusat Ambil Langkah Edukatif Persuasif

Senin, 4 Agustus 2025 - 19:03 WIB

Personil TNI dan Polri Mau Dilibatkan Cegah Sindikat Narkoba Jaringan Lapas

Minggu, 3 Agustus 2025 - 13:08 WIB

Polda Banten Bakal Tindak Tegas Pengibar Bendera One Piece Saat Peringatan HUT RI ke-80

Rabu, 30 Juli 2025 - 01:51 WIB

Merespon Kesimpulan Polisi, Keluarga Diplomat Tidak Percaya Arya Daru Bunuh Diri

Kamis, 24 Juli 2025 - 17:54 WIB

Ungkap Misteri Kematian Diplomat Kemlu, Polda Metro Jaya Cermati Rekaman CCTV di 20 Titik

Berita Terbaru

Komjen Pol. Dedi Prasetyo

Kabar

Komjen Pol Dedi Prasetyo jadi Wakapolri

Selasa, 5 Agu 2025 - 20:43 WIB