JAKARTA—Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti dan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso kompak memuji Kapolri Jenderal Listyo Sigit atas penghargaan istimewa yang diberikan kepada Satrio Mukti, calon siswa Bintara Polri yang jadi korban begal.
“Kami turut senang dan bersyukur atas perhatian dan rasa kemanusiaan Bapak Kapolri yang sangat luar biasa dengan memberikan penghargaan kepada Saudara Satrio untuk diterima masuk menjadi Bintara Polri kategori kelompok difabel,” kata Poengky Indarti, Jumat (17/5).
Poengky mengatakan harapannya, kelak setelah menjadi anggota Polri, Satrio Mukthi bisa menjadikan sosok Jenderal Lystio Sigit sebagai inspirasi dalam menjalankan pengabdiannya sebagai polisi yang profesional dan humanis.
“Kami berharap Saudara Satrio kelak dapat menjadi aparat kepolisian yang profesional dan humanis,” ucapnya.
Senada dengan Poengky, Ketua IPW Sugeng Teguh Santosa juga memuji kebijakan Kapolri yang memberikan penghargaan khusus kepada Satrio. Sugeng juga melihat, penghargaan tersebut menunjukkan kuatnya sisi kemanusian yang melekat di pribadi Jenderal Lityo Sigit.
“Aspek kemanusiaan Kapolri sangat kuat dalam meloloskan Satrio sesuai dengan prinsip BETAH atau bersih, transparan, dan humanis, dalam rekrutmen Polri,” kata, Jumat (17/5).
Lebih jauh. Sugeng mengatakan, sebagai Kapolri, Jenderal Sigit mempunyai hak memberikan penghargaan tersebut. Dia juga berharap Satrio Mukhti bisa lolos semua tahap seleksi masuk Polri.
“Kuota disabilitas adalah prerogatif Kapolri, jadi hal itu memiliki dasar legitimasi. IPW berharap juga pemeriksaan fisik dan psikologi casis Satrio memenuhi syarat ya. Dari sisi spirit, casis Satrio terlihat sangat kuat untuk menjadi polisi mengayomi masyarakat dan juga dia dari keluarga sederhana,” ucapnya.
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso memuji sisi kemanusiaan Jenderal Sigit.
“Aspek kemanusiaan Kapolri sangat kuat dalam meloloskan Satrio sesuai dengan prinsip BETAH atau bersih, transparan, dan humanis, dalam rekrutmen Polri,” kata Sugeng saat dihubungi, Jumat (17/5/2024)
Sugeng meyakini, apa yang diterima Satrio karena selama ini menjadi pribadi yang baik. “Setiap manusia memiliki jalannya masing-masing. Rezeki yang diterima Satrio bisa jadi karena jalan hidupnya yang baik dan diganjar oleh Tuhan dengan berkah, walau harus dilalui dengan cobaan berat dibegal,” katanya.
Pernyataan Kapolri
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan memberikan penghargaan khusus untuk Satrio Mukhti, casis bintara Polri yang menjadi korban begal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Satrio akan masuk kuota disabilitas.
“Kapolri memberikan har kuota khusus disabilitas,” ujar Jenderal Sigit, Jumat (17/5).
Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis menjelaskan bahwa Kapolri menaruh perhatian terhadap peristiwa yang dialami casis Satrio Mukhti. Dia ingin agar Satrio tetap melanjutkan langkahnya menuju cita-cita menjadi polisi.
“Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Selain itu, Bapak Kapolri pun bangga atas keberanian casis tersebut melawan komplotan begal. Kami dengar casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen,” kata Irjen Dedi Prasetyo. (ginting)