Polisi Naikkan Status Kasus Pemerasan Diduga Dilakukan Pimpinan KPK Ke Penyidikan. Siapa Jadi Tersangka ?

Saturday, 7 October 2023 - 22:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penyidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya akan mendalami sebuah foto Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dengan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) diduga bertemu di lapangan badminton beredar di internet. Saat ini Polda Metro Jaya telah menaikkan status penanganan kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap SYL. (Foto :Ist)

Penyidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya akan mendalami sebuah foto Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dengan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) diduga bertemu di lapangan badminton beredar di internet. Saat ini Polda Metro Jaya telah menaikkan status penanganan kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap SYL. (Foto :Ist)

JAKARTA–Status kasus dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK ditingkatkan Polda Metro Jaya dari penyelidikan ke tahap  penyidikan. Keputusan itu diambil penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya setelah dilakukan gelar perkara dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pada Jumat (6/10/2023).

Hal itu dikatakan Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Sabtu (7/10/2023). “Hasil gelar perkara direkomendasikan untuk dinaikkan status penyelidikan ke tahap penyidikan,” ujar Kombes Ade Safri.

Namun dalam kesempatan tersebut Kombes Ade Safri tidak menyebut siapa nama yang bakal jadi tersangka

Polda Metro kini tengah mendalami terkait beredarnya foto Ketua KPK Firli Bahuri duduk bersama mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Ketua KPK yang mengenaan celana pendek dan sepatu sport nampak akrab duduk satu bangku dengan Syahrul Yasin Limpo diduga di sebuah lapangan bulu tangkis di Jakarta.

Kasus pemerasan yang diduga dilakukan pimpinan KPK diusut Polda Metro Jaya berdasarkan aduan masyarakat (dumas) pada 12 Agustus 2023. Atas dasar laporan itu, tim penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya
melakukan penelaahan dan verifikasi hingga pengumpulan keterangan saksi dan barang bukti.

Surat Perintah Penyelidikan diterbitkan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada 21 Agustus 2023 berlanjut gelar perkara. Hasilnya menurut Kombes Ade Safri, ada tiga dugaan yang ditemukan terkait kasus itu, yakni  pemerasan, penerimaan gratifikasi atau penerimaan hadiah terkait penanganan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) kurun waktu 2022-2023.

Kasus dugaan pemerasan yang diduga dilakukan pimpinan KPK sangat mencoreng citra lembaga tersebut. Sebab, Pasal 65 juncto Pasal 36 Undang-undang tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan,  penyidik dilarang berhubungan dengan pihak-pihak yang tengah berperkara dalam kasus pidana korupsi.

Terkait larangan untuk berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan pihak tersangka atau pihak lain yang terkait dalam penanganan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh pihak KPK, apalagi seorang pimpinan dengan alasan apapun tidak dibenarkan

Dalam kasus ini, diduga terjadi pelanggaran sebagaimana diatur dalam Pasal 12e atau Pasal 12B atau Pasal 11 UU 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2001 tentang perubahan atas UU 31/1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi juncto Pasal 65 KUHP.

Sampai saat ini pihak Polda Metro Jaya masih merahasiakan identitas pelapor. Alasannya untuk efektivitas penyelidikan atas kasus tersebut. Penyidik Polda Metro Jaya telah memeriksa enam orang saksi atas  kasus dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo. Tiga saksi dimaksud, yakni Syahrul Yasin Limpo sendiri,  sopir dan ajudannya.

Syahrul Yasin Limpo mengaku sudah tiga kali diperiksa tim penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Mantan Mentan itu mengaku sudah menjelaskan semuanya kepada penyidik terkait kasus tersebut. (tra/tom)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Koalisi Sipil: Penyidik TNI dalam RUU KKS Ancaman Terhadap Demokrasi dan Negara Hukum
Sebut Perusuh Demo Agustus “They Are Evil”, Imparsial: Presiden Gagal Memahami Penyebab Demonstrasi
Pesan Kalemdikpol Polri: Jadilah Polisi “Rakyat” Yang Mengedepankan Hati Nurani
Polisi Tangkap MF alias P Terkait Unras Anarkis di Kediri, YLBHI Protes
Kedepankan Pendekatan Humanis, Kapolda Metro Buktikan Polri Mampu Amankan Aksi Demo Tani Dengan Baik
Pentungan Berganti Tumpeng, Aksi Demo Hari Tani Nasional Di Jakarta Berjalan Damai
Kawal Demo Hari Tani Nasional, Kapolda Metro Buktikan Polri Mampu Menjaga Unras Dengan Baik
Tak Ada Pentungan, Polisi Bawa Air Mineral dan Roti ke Tengah Aksi Buruh di DPR RI

Berita Terkait

Saturday, 4 October 2025 - 05:10 WIB

Koalisi Sipil: Penyidik TNI dalam RUU KKS Ancaman Terhadap Demokrasi dan Negara Hukum

Tuesday, 30 September 2025 - 18:10 WIB

Sebut Perusuh Demo Agustus “They Are Evil”, Imparsial: Presiden Gagal Memahami Penyebab Demonstrasi

Monday, 29 September 2025 - 20:25 WIB

Polisi Tangkap MF alias P Terkait Unras Anarkis di Kediri, YLBHI Protes

Wednesday, 24 September 2025 - 13:38 WIB

Kedepankan Pendekatan Humanis, Kapolda Metro Buktikan Polri Mampu Amankan Aksi Demo Tani Dengan Baik

Wednesday, 24 September 2025 - 12:53 WIB

Pentungan Berganti Tumpeng, Aksi Demo Hari Tani Nasional Di Jakarta Berjalan Damai

Wednesday, 24 September 2025 - 12:32 WIB

Kawal Demo Hari Tani Nasional, Kapolda Metro Buktikan Polri Mampu Menjaga Unras Dengan Baik

Monday, 22 September 2025 - 19:16 WIB

Tak Ada Pentungan, Polisi Bawa Air Mineral dan Roti ke Tengah Aksi Buruh di DPR RI

Sunday, 21 September 2025 - 22:23 WIB

Pastikan Warga Aman dan Nyaman, 50 Personel Gabungan Sisir Titik Rawan di Wilayah Jakarta Selatan

Berita Terbaru