KABAR PERSADA–Indonesia Traffic Watch (ITW) mengkritik razia pemeriksaan uji emisi kendaraan YANG digelar Dishub DKI Jakarta dan Direktoran Lalu Litas Polda Metro Jaya, Jumat (1-9-2023). ITW menilai, razia di jalan raya, selain menimbulkan kemacetan, mengganggu kelancaran lalu lintas,juga bisa memici terjadinya permainan ‘kucing-kucingan’ antara pengguna jalan dengan aparat yang menggelar razia.
“Sudah waktunya, penegakan hukum terhadap pelanggar lalu lintas meninggalkan cara -cara lama, seperti gelar razia di jalan raya. Masalahnya, razia di jalanan berpotenssi memicu terjadinya masalah baru. Misalnya menimbulkan kerumunan di jalan raya yang bisa berujung perdebatan dan memicu emosi. Saya juga khawatir, razia ini memunculkan terjadinya permainan ‘kucing-kucingan’,” kata Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/9/2023)
Dikatakan Siahaan dibading gelar razia di jalan raya, sebaiknya pemerintah dan polisi melakukan pemeriksaan emisi kendaraan disaat pemilik kendaraan membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) atau masa berlaku STNK tahunan.
“Misalnya, perpanjangan masa berlaku STNK tidak akan diproses apabila tidak dilengkapi dengan surat keterangan lulus uji emisi. Kan lebih baik begitu. Tetapi untuk hal ini ada catatan, uji emisi dilakukan di bengkel yang ditunjuk oleh Pemerintah dan harus gratis,” katanya sambil menambahkan penindakan lewat tilang bukan menjadi solusi efektif dan parmanen yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap upaya menekan polusi udara.
Menurut Edison, setiap kendaraan yang telah ditentukan jenis dan tahun pembuatan wajib melakukan uji emisi. Sehingga dengan kesadaran sendiri setiap pemilik kendaraan yang masuk katagori wajib uji emisi akan membawa kendaraannya ke tempat pengujian emisi gratis yang ditentukan pemerintah. Kemudian melampirkan surat atau bukti lulus emisi saat proses saat perpanjangan STNK tahunan.Lewat upaya tersebut, lanjut Edison, akan membuat pengendara lebih baik, sekaligus membuktikan bahwa pengendara sebagai bangsa yang beradab.
Polda Metro Jaya memberlakukan tilang emisi kendaraan di beberapa titik Ibu Kota pada Jumat (1-9-2023) Langkah ini bertujuan untuk mengurangi polusi udara Jakarta. Pelanggar bakal didena maksimal Rp 250 ribu (motor) dan Rp 500 ribu (mobil). Aturan itu merujuk pada Pasal 285 ayat (1) dan Pasal 286 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.(tom/tra)Wakil
Wakil Direktur Lalu lintas (Wadirlantas) Polda Metro Jaya AKBP Doni Hermawan, sebelumnya menyatakan pihaknya memastikan kegiatan razia uji emisi kendaraan akan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Dia juga meminta masyarakat dan seluruh jajaran dinas terkait untuk bersama-sama mengawasi proses tersebut. “Sehingga kegiatan-kegiatan ini dipastikan nanti sesuai prosedur, tidak ada penyimpangan,” ungkapnya Kamis (31/8/2023).
Masyarakat pun dapat melaporkan petugas yang nakal atau diduga menyimpang saat kegiatan razia berlangsung. Nantinya, menurut Doni, pihaknya akan langsung menindak petugas yang diduga melanggar prosedur.
“Kalau ada hal-hal yang menyimpang, penyalahgunaan wewenang, itu bisa dilaporkan. Tentunya akan segera dilakukan (penindakan),” tegasnya. (tra/tom)