Barata Brahmana, Liston Depari dan Abetnego Tarigan “Berlari Bersama” Di Pilkada Tanah Karo

Monday, 28 October 2024 - 18:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Asosiasi Petani dan Pelaku Usaha Hortikultura Karo (APPUHK), yang disaksikan dan dibacakan di hadapan ribuan pelaku usaha pertanian, pekerja kebun, petani dan pekerja gudang, kami, APPUHK mengadakan kesepakatan kontrak politik yang berkaitan dengan masalah-masalah pertanian yang dihadapi dengan calon bupati no 1, Saudara Abetnego Tarigan, Minggu (27/10/2024)

Asosiasi Petani dan Pelaku Usaha Hortikultura Karo (APPUHK), yang disaksikan dan dibacakan di hadapan ribuan pelaku usaha pertanian, pekerja kebun, petani dan pekerja gudang, kami, APPUHK mengadakan kesepakatan kontrak politik yang berkaitan dengan masalah-masalah pertanian yang dihadapi dengan calon bupati no 1, Saudara Abetnego Tarigan, Minggu (27/10/2024)

JELANG MALAM di musim lalu, saya beruntung bisa bercengkerama dengan bapak Barata Sembiring Brahmana. Kami bertemu bercakap-cakap di sebuah hotel papan atas di Jakarta. Sekadar cerita, pemandangan dari sudut tempat kami duduk cukup memuaskan mata. Di kejauhan terlihat jelas kelap-kelip lampu jalanan. Tampak pula gedung-gedung tinggi penghias langit Jakarta.

Tapi jangan salah, meski berada di jantungnya metropolitan serta dihadapkan hidangan super mewah, obrolan kami hanya berkutat seputar kondisi Tanah Karo, khususnya menyangkut kampung halaman Berastagi. Obroloan sesuai lah dengan asal muasal kami, sesama orang kampung.

Dan sebagai pendengar yang baik, saya paham betul panjang lebar cerita yang dilontarkan pak Brahmana, tak lain, merupakan ungkapan risau hati seorang putra karo yang mencintai tanah leluhurnya.

Miris, itu kata pertama yang diungkapkan ketika ditanya pendapatnya tentang Tanah Karo. Tidak ada kemajuan di kampung kita. Malah, tak berlebih kalau disebut mundur.

Lalu apa solusinya ?
“Harus ada pemimpin (bupati) yang mau bekerja dengan tulus,”

Di mata pria kelahiran Lau Gumba Berastagi yang dikenal di dunia internasional sebagai pengusaha perminyakan ini, pertanian di Tanah Karo tidak berkembang. Harga panen pun tak menentu sehingga kerap membuat petani merugi sepanjang tahun. Belum lagi tingginya harga pupuk, sehingga bercocok tanam pun tak ubahnya seperti berjudi.

“Saya meninggalkan Tanah Karo 25 tahun lalu dan saat kembali, tepatnya November 2020 lalu, saya terkejut menyaksikan kondisinya,” ungkapnya.

Diceritakan, setelah lama di rantau, ia berkesempatan pulang kembali. Napak tilas yang dilakukan ternyata membuat hatinya galau. Ia gelisah. Bayangannya tentang kampung halaman yang sejuk dan asri seperti kondisi Tanah Karo di masa kecilnya dulu, hanyalah tinggal kenangan belaka.

Pak Brahmana pun kecewa melihat kota yang sempat ditinggalkannya. Ia mengaku mau menangis saat melihat kesemrautan bukit Gundaling, tempatnya dulu bermain.

“Gundaling sudah seperti gadis yang diperkosa kecantikannya. Semua sudut di Gundaling dibisniskan. Celaka. Dan entah di mana pohon “tusam” yang besar-besar dulu,’’katanya.

Tak hanya soal “Tusam”, Brahmana juga mengaku sedih menyaksikan derita warga Kabanjahe dan Berastagi yang Sebagian besar masih kesulitan memperoleh air bersih. Katanya, ada pabrik Aqua di Doulu, tapi warga masih kesulitan. Menurutnya ada yang salah urus.

“Berapa Panjang pipa yang diperlukan dari Doulu ke Berastagi,” tanya Brahmana.

Tak hanya kondisi fisik Bumi Turang yang membuat hati Brahmana pilu. Budaya masyarakat karo yang suka berjudi, pakai narkoba, membuatnya sedih.

“Pengelolaqan Tanah Karo sudah tidak benar. Semakin hari semakin susah. Tanah Karo butuh therapy yang pas. Tanah Karo butuh pemimpin yang tulus,”katanya.

Perasaan miris, sedih dan duka melihat kondisi kampung halamannya, akhirnya Brahmana membuat kesimpulan yang tak terbantahkan. Benar, Tanah Karo butuh pemimpin yang cerdas tulus dan berjiwa besar. Bukan pemimpin yang mengejar jabatan, nama besar dan kekayaan.

Brahmana tak berhenti dalam kedukaannya. Ia bersama tim-nya yang sama-sama punya hati membangun karo, seperti Liston Depari, Rajiman Purba, Murnita Kembaren, kerap menggelar diskusi guna mencari sosok pemimpin Tanah Karo kedepan.

Akhirnya, seperti gayung bersambut, Brahmana yang turun langsung ke Tanah Karo bersama anaknya Liston Depari pun menjatuhkan pilihannya kepasangan nomor urut 1 Abetnego Tarigan dan Edy Suranta Bukit. Tentunya sebelum menjatuhkan pilihannya ke ABDI yang punya slogan KARO BERLARI, Brahmana dan tim-nya berhitung dulu.

Diungkapkan Liston, pihaknya bersama Barata Brahmana mewakili Asosiasi Petani dan Pelaku Usaha Hortikultura Karo (APPUHK), telah sepakat bahkan ada kontrak politik calon bupati no 1, Saudara Abetnego Tarigan yang mengusung slogan KARO BERLARI

“Kami Keluarga Besar APPUHK juga akan berkomitmen untuk bekerja dan berjuang bersama-sama untuk mewujudkan kesepakatan ini demi kesejahteraan para petani, pekerja, dan pelaku usaha pertanian di Karo,” kata Liston. (tra ginting)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Jadi Komisaris Holding Tambang Negara, Karir Komjen Pol Fadil Imran Tak Pernah Biasa-Biasa Saja
Dari Bumi Tambun Bungai, Irjen Pol Iwan Kurniawan Mohon Doa Restu
Dilantik Jadi Komandan Reserse Siber Polda Metro Jaya, Kombes Roberto GM Pasaribu Siap Hadapi Kejahatan Dunia Maya
Bertarung di Pilkada Sumut, Nikson Nababan Ingin Berpasangan Dengan Kader PKB
Anggota MPR RI Rahmad Handoyo Gelar Sosialisasi 4 Pilar di Desa Troboso, Boyolali
Mengungkap Dugaan Penyelewengan Dana di PWI Pusat Itu Rasanya Pahit Tapi Bisa Jadi Obat
Menyoal Operasi Ketupat 2024, Begini Catatan Kritis Indonesia Traffic Watch
Anggota DPR RI Rahmad Handoyo Gelar Sosialisasi 4 Pilar di Cepogo, Boyolali

Berita Terkait

Saturday, 4 October 2025 - 05:10 WIB

Koalisi Sipil: Penyidik TNI dalam RUU KKS Ancaman Terhadap Demokrasi dan Negara Hukum

Tuesday, 30 September 2025 - 18:10 WIB

Sebut Perusuh Demo Agustus “They Are Evil”, Imparsial: Presiden Gagal Memahami Penyebab Demonstrasi

Tuesday, 30 September 2025 - 16:35 WIB

Pesan Kalemdikpol Polri: Jadilah Polisi “Rakyat” Yang Mengedepankan Hati Nurani

Wednesday, 24 September 2025 - 13:38 WIB

Kedepankan Pendekatan Humanis, Kapolda Metro Buktikan Polri Mampu Amankan Aksi Demo Tani Dengan Baik

Wednesday, 24 September 2025 - 12:53 WIB

Pentungan Berganti Tumpeng, Aksi Demo Hari Tani Nasional Di Jakarta Berjalan Damai

Wednesday, 24 September 2025 - 12:32 WIB

Kawal Demo Hari Tani Nasional, Kapolda Metro Buktikan Polri Mampu Menjaga Unras Dengan Baik

Monday, 22 September 2025 - 19:16 WIB

Tak Ada Pentungan, Polisi Bawa Air Mineral dan Roti ke Tengah Aksi Buruh di DPR RI

Sunday, 21 September 2025 - 22:23 WIB

Pastikan Warga Aman dan Nyaman, 50 Personel Gabungan Sisir Titik Rawan di Wilayah Jakarta Selatan

Berita Terbaru