Uang Tunjangan Sertifikasi Guru Salah Sasaran, Kepala Sekolah Perguruan Advent XV Ciracas Dipolisikan

Kamis, 18 April 2024 - 17:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MEGAH : Gedung sekolah Perguruan Advent XV Ciracas, Jakarta Timur terlihat megah (Foto  Ist)

MEGAH : Gedung sekolah Perguruan Advent XV Ciracas, Jakarta Timur terlihat megah (Foto Ist)

JAKARTA—Merasa sedih dan kecewa lantaran tidak pernah mendapat uang tunjangan sertifikasi, guru wanita yang mengajar di Perguruan Advent XV Ciracas, Jakarta Timur  melaporkan kepala sekolahnya sendiri ke Polres Metro Jakarta Timur.

Selain kepala sekolah Ferina Sitanggang, tiga orang lainnya, yakni Bremen Simson Pangaribuan dan Libertina Irianti, keduanya staf pengajar serta operator sekolah Perguruan Advent XV Ciracas Bernama Wahyu, turut serta dilaporkan.

Seperti tertuang dalam laporan polisi LP/B/1139/VI/2024/SPKT/Polres Metro Jakarta Timur, JWM menduga dirinya tidak mendapatkan hak tunjangan sertifikasi guru karena ada persekongkolan yang dilakukan para terlapor.

“Saya guru matematika  tapi pihak operator sekolah Perguruan Advent, tempat saya mengajar mengirimkan data yang salah  ke DIKNAS Jakarta Timur. Di DIKNAS saya tercatat sebagai guru IPA.  Tentu saja, akibat kesalahan  ini saya tidak mendapatkan hak saya,” kata  JWM (Pelapor) kepada media ini, Kamis (18/4)

Dikatakan, sesuai aturan yang ditetapkan DIKNAS, untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi dari pemerintah, si pengajar harus mengajar mata pelajaran yang linier dengan pendidikannya.

“Saya kan sarjana matematika dan sesuai aturan yang ditetapkan agar saya berhak mendapat tunjangan sertifikasi, saya harus mengajar matematika. Dan memang saya mengajar matematika. Tapi ada yang memalsukan data saya sehingga di Dapodik (Data Pokok Pendidikan), saya tercatat sebagai guru IPA,” ungkapnya.

Dikatakan, tunjangan sertifikasi guru besarannya Rp 4 juta setiap bulannya. JWM mengaku, meski dia sudah mengajar sejak 2016 hingga 2024, ia tidak pernah menerima uang  tunjangan yang menjadi haknya tersebut.

JWM menuturkan, kepastian bahwa kesalahan data tentang pelajaran yang diajarkannya di sekolah tempatnya mengajar diperoleh setelah menyambangi DIKNAS Jakarta Timur.  Admin Dapodik DIKNAS menunjukkan catatan bahwa dirinya mengajar IPA, bukan matematika

“Semua di sekolah juga tahu saya mengajar matematika, bukan IPA, Saya  aktif mengajar di kelas 7.1 dan 7.2. Jam mengajar saya juga memenuhi kuota seperti yang disyaratkan.?” katanya.

JWM mengatakan, dari data yang diserahkan admin Dapodik,  dia akhirnya tahu dua guru yang dilaporkannya, Simson Pangaribuan dan Libertina Irianti justru dicatatkan  sebagai guru pengajar matematika di Rombongan Belajar (RomBel) 7.1 dan 7.2.

“Kedua guru senior saya itu sebenarnya tak mengajar matematika di Rombongan Belajar 7.1 dan 7.2. Tapi begitulah, nama mereka yang tercatat di Dapodik sehingga uang tunjangan sertifikasi, yang menjadi hak saya berpindah tangan,” katanya.

Dikatakan, dari data yang dia peroleh,  dirinya menduga kuat telah terjadi kong kali kong atara operator sekolah Perguruan Advent XV  yang nota bane berada di bawah perintah dan pengawasan  kepala sekolah, dengan kedua guru tersebut.

“Semestinya kedua bapak guru yang bukan guru matematika itu tidak mengambil rezeki yang menjadi hak rekan sejawatnya. Apalagi di sekolah swasta Kristen, kan masalah iman selalu dikedepankan,’’ tuturnya.

Ibu guru yang mengaku sempat stres memikirkan urusan Tunjangan Sertifikasi yang tak kunjung tiba ini mengaku, dirinya sempat bimbang dan  tak enak hati, melaporkan kepala sekolah sendiri serta dua guru senior ke polisi.

“Saya kan alumni Perguruan Advent XV, dan orang yang saya laporkan ini adalah mantan guru saya. Itu yang membuat saya menahan diri selama ini. Saya sungguh tak enak hati. Tapi  masa hal seperti ini kita biarkan,” katanya.

JWM bercerita, sebelum membawa kasus ini ke ranah hukum, pihaknya sudah beberapa kali berupaya melakukan pembicaraan secara kekeluargaan dengan pihak sekolah, termasuk dengan kepala sekolah. Tapi niat baik tersebut tidak ditanggapi.

Bahkan kata JWM,  suaminya sendiri sempat mengadukan nasib keluarganya  kepada mantan penasihat Yayasan Perguruan Advent XV Ciracas Pendeta Poltak Sihombing.  Pendeta Sihombing yang saat ini menjabat sebagai Ketua GMAHK Konfrens DKI Jakarta dan sekitarnya, sekaligus sebagai pimpinan Rohani Perguruan Advent XV Ciracas, Jakarta Timur, dianggap layak menjadi tempat mengadu. Tapi percuma, tidak ada jalan keluar.

“Sepertinya Pak Pendeta Sihombing sudah tahu kasus ini, tapi kami merasa tidak ada perhatian dari beliau. Semestinya kan selaku pimpinan, beliau secara moral ikut tanggung jawab.” papar JWM yang didampingi suaminya BJP.(ginting)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kabaharkam Polri Jadikan Bali Sebagai Pilot Project Penguatan Polisi Parawisata
Gelar Latpraops Puri Agung 2024, Polri Siap Amankan WWF Ke-10 Di Bali
Bus Pelajar Depok Terguling di Ciater, 11 Orang Tewas
Warga Cakung Tesenyum, Bhabinkamtibmas Peduli Berbagi Beras dan Gula
Bantu Pemerintahan Prabowo-Gibran, Laskar Merah Putih Ajak Ormas Jaga Jakarta
Dianggap Lalai, Kompolnas Desak Propam Periksa Atasan Lima Oknum Polisi Terlibat Narkoba
Keras, Lemkapi Minta Kabareskrim Polri Usut Dugaan Penistaan Agama oleh Pdt Gilbert
Gelar Halal Bihalal, Kapolres Jakarta Timur Berterima Kasih Atas Loyalitas Anggota

Berita Terkait

Selasa, 14 Mei 2024 - 22:35 WIB

Misteri Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang Terungkap, Korban ‘Dihabisi’ Sepupu Yang Sakit Hati

Kamis, 9 Mei 2024 - 14:27 WIB

2446 Polantas Amankan WWF ke-10 di Bali, Kakorlantas Polri Ingatkan Anggota Untuk Menghormati Budaya Setempat

Kamis, 2 Mei 2024 - 13:57 WIB

Gelar Goes To School di SDN Duri Kepa 07 Jakbar, Polisi Sosialisasikan Pentingnya Tertib Berlalu Lintas

Kamis, 25 April 2024 - 22:04 WIB

Remaja Putri Tewas di Hotel, Diduga Akibat Dicekoki Narkoba

Rabu, 24 April 2024 - 17:39 WIB

Kesal Tak Diberi Pinjam Duit Rp 300 Ribu, Tante Bekap Keponakan Sendiri Hingga Tewas

Senin, 22 April 2024 - 17:22 WIB

Sedih Dijadikan Tersangka, Wanita Muda Yang Mengaku Korban Pelecehan Melaporkan Mertua Sendiri ke Polda

Sabtu, 20 April 2024 - 21:27 WIB

Diduga Gelapkan Mobil Fortuner, Pensiunan ASN Dipolisikan

Selasa, 16 April 2024 - 20:26 WIB

Wartawan Polda Metro Unggulkan Bang Kesit Jadi Ketua PWI Jaya

Berita Terbaru

Jenazah korban kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam.

Kabar

Bus Pelajar Depok Terguling di Ciater, 11 Orang Tewas

Minggu, 12 Mei 2024 - 12:28 WIB