JAKARTA–Mabes Polisi masih terus memburu gembong narkoba kelas kakap jaringan internasional Fredy Pratama. Bareskrim Polri mengungkap, ada kendala dalam menangkap sang gembong yang digelar sebagai Escobar-nya Indonesia.
Kuat dugaan, Fredy Pratama yang menyuplai narkoba jenis sabu dan ekstasi ke Indonesia diyakini masih bersembunyi di Thailand. Fredy Pratama kini tercatat sebagai buronan nomor satu Polri yang setiap bulannya menyelundupkan sabu ke Indonesia berkisar 300 kilogram sampai 500 kilogram perbulan.
Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipid Narkoba) Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa menyatakan, pihaknya terus bekerja ekstra untuk menangkap gembong narkoba kelas kakak itu. “Menangkap Fredy Pratama tidak semudah membalikkan telapak tangan,” ujar Brigjen Mukti, Selasa, (21/11/2023)
Meski begitu, Brigjen Mukti mengaku pihaknya tak berhenti berupaya untuk menangkap Fredy. Polri kini tengah berkoordinasi dengan otoritas di Thailand guna menelusuri semua aset-aset Fredy Pratama.
“Kita maksimalkan dapat ya. Yang penting semua aset-aset istrinya sudah diketahui dan akan kita amankan. Sekarang kita kerjasama dengan kepolisianThailand,” tegasnya. Dikatakan Brigjen Mukti, mertua Fredy Pratama merupakan gembong narkotika besar di Thailand.
Bareskrim Polri sebelumnya telah membongkar sindikat peredaran narkoba Fredy Pratama yang menguasai sejumlah kota besar di Tanah Air. Mabes Polri kini juga gencar membongkar aksi pencucian uang (TPPU) dalam peredaran narkoba yang dikomando Fredy Pratama.
Polri berhasil menyita aset milik Fredy senilai Rp10 triliun. Satu persatu kaki tangan Fredy ditangkap dengan barang bukti yang berhasil disita dari puluhan hingga ratusan tersangka jaringan Fredy Pratama seberat 10 ton sabu.
Terakhir, Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Polri benerapa waktu lalu menangkap jaringan narkoba Fredy Pratama berinisial B yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat. (tom/tra)