ITW Desak Dirlantas PMJ Tindak Tegas Oknum Bikin SIM Tanpa Tes Di Satpas Depok

Jumat, 17 Januari 2025 - 14:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Ilustrasi : Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya gelar razia kendaraan roda dua  di Jakarta. beberapa waktu lalu.

Foto Ilustrasi : Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya gelar razia kendaraan roda dua di Jakarta. beberapa waktu lalu.

JAKARTA–Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW)  Edison Siahaan menilai, penerbitan SIM tanpa tes yang berlangsung dengan aman di Satpas SIM Depok merupakan praktik memalukan sekaligus juga berbahaya,

“Masyarakat bisa memperoleh SIM asalkan mau mebayar berlipat-lipat dibanding biaya resminya. Praktik seperti ini seharusnya tidak boleh terjadi. Tapi anehnya, kok, praktik semakin marak ya ?” kata Edison Siahaan di Jakarta 17/01/2024.

Lebih jauh, Edison mengatakan, fenomena bikin SIM tanpa melalui tes sangat merugikan sekaligus memperburuk citra instusi Polri.

“Sebenarnya penerbitan SIM tanpas tes alias lewat jalur belakang ini adalah penyakit lama yang tak kunjung sembuh. Peroleh SIM lewat jalur remsi sulit sulit sekali. Kondisi ini perlu ada evaluasi.Akhirnya yan beginilah, mereka (pemohon SIM) harus berurusan dengan calo” katanya.

Edison mengatakan pendapatnya, rendahnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas pun tak terlepas dari praktik-praktik kecurangan yang terjadi di Satpas SIM.

“Bagaimana masyarakat mengerti arti displin berlalu lintas kalau SIM saja mereka peroleh bukan berdasarkan keterampilan dan kelayakan tapi cukup dengan mebayar lebih,”katanya.

Edison mengungkapkan, pihaknya juga selama ini sudah mendapat banyak laporan dari masyarakat bahwa praktik penerbitan SIM tanpa tes bukan bukan hanya terjadi di Samsat SIM Depok, tapi nyaris hampir semua pelayanan SIM di lingkungan Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya melakukan hal yang sama.

“Aneh, praktik curang seperti pebuatan SIM tanpa tes ini semakin marak, sehingga patut dicurigai ada kaitannya dgn istilah ‘setoran” ke atas,’’ katanya.

Menurut Edison, sudah saatnya Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya bertindak lebih tegas menertibkan aturan main terkait pembuatan SIM.

“Selama ini kan tidak ada pengawasan apalagi tindakan tegas dari Dirlantas,” katanya.

Bukan rahasia lagi, membuat Surat Ijin Mengemudi (SIM) di Satpas Depok sangatlah mudah. Syaratnya cuma satu, pemohon SIM bersedia membayar biaya yang nominalnya jauh lebih besar dari biaya normal.

Jika berani bayar sesuai harga yang dipatok calo, semua urusan jadi lancar. Pemohon SIM bahkan tidak perlu lagi mengikuti tes psikologi, ujian teory atau uji praktek ketererampilan berkendara yang melelahkan itu. Istilahnya, pemohon tinggal duduk manis, SIM sudah jadi.

“Tadi saya bayar Rp 800 ribu untuk SIM A. Saya hanya disuruh foto, sidik jari, SIM langsung jadi. Kalau soal ujian teori dan praktek, saya tidak ikut, kan sudah bayar,” tutur seorang wanita muda, pemohon SIM, sebut saja namanya Yossy, saat ditemui di lokasi pada akhir pekan lalu.

Alasan Yossi menempuh “jalan belakang” alias menggunakan jasa calo, lantaran mudah dan tak makan waktu berlama-lama .
“Kita datang serahkan KTP dan uang, lalu foto, selesai. Kalau ikut prosedural yang resmi, kemungkinannya nggak akan lulus saat ikut ujian praktek. Sudah buang-buang waktu, SIM pun kita tidak dapat,” katanya.

Di satkpas SIM Depok, baik yang berada di lingkungan Polres Depok maupun yang di Pasar Segar Sukajaya, praktek percaloan berlangsung tanpa sembunyi-sembunyi, gamblang, telanjang.

Ada oknum petugas yang nyambi jadi calo. Ada oknum pegawai negeri sipil bekerja dobel. Ada tukang parkir merangkap calo. Ada juga calo yang engaku-ngaku sebagai jurnalis.

“Biaya mebuat SIM hanya Rp 200 ribu, tapi kalau lewat calo harga dipatok Rp 800 ribu. Mereka untung banyak,” ujar salah seorang pemohon SIM (tim)

Facebook Comments Box

Editor : tra ginting

Berita Terkait

Kecam Aksi Perusakan Tempat Beribadah di Sukabumi, Barikade Gus Dur Minta Kapolri Turun Tangan
Bantah Ada Kedekatan, Hasto Kristiyanto Hanya Sekali Bertemu Dengan Harun Masiku
Bah, Anggota DPR RI Hinca Panjaitan Anggap Statemen Rapidin Simbolon Terkait Polemik 4 Pulau Aneh
Warga Jadi Sapi Perahan, ITW Minta Dirlantas PMJ Kombes Pol Komarudin Tertibkan Calo di Satpas SIM Bekasi Kota
Polri Dirikan Dapur Lapangan Bantu Korban Kebakaran Kapuk Muara
Protes Tambang Nikel Raja Empat, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Diteriaki ‘Penipu’
Hormati Budaya Lokal, Kapolda Kalteng Hadiri HUT ke-15 Gerdayak Indonesia
Marak Jual Beli Bayi di Jawa Timur, Sindikat Menyasar Warga Kurang Mampu

Berita Terkait

Minggu, 3 Agustus 2025 - 13:08 WIB

Polda Banten Bakal Tindak Tegas Pengibar Bendera One Piece Saat Peringatan HUT RI ke-80

Rabu, 30 Juli 2025 - 01:51 WIB

Merespon Kesimpulan Polisi, Keluarga Diplomat Tidak Percaya Arya Daru Bunuh Diri

Rabu, 23 Juli 2025 - 21:02 WIB

Berjibaku Gagalkan Aksi Pencurian, Dua Warga Depok Dapat Penghargaan

Rabu, 23 Juli 2025 - 16:26 WIB

Babak Baru Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Kemenlu, Antara Bungkamnya Komnas HAM dan Jejak Kunci CCTV

Rabu, 23 Juli 2025 - 14:51 WIB

Gagal Masuk Akmil, Malik Aditya Raih Adhi Makayasa dari Akpol

Rabu, 23 Juli 2025 - 14:41 WIB

Prabowo Sematkan Pangkat di Bahu Delapan Calon Perwira Muda Peraih Adhi Makayasa

Senin, 21 Juli 2025 - 13:06 WIB

Kapolda Metro Jaya Pimpin Sertijab Pejabat Utama dan Kapolres Jajaran

Senin, 14 Juli 2025 - 17:08 WIB

Bangun Budaya Tertib Berlalu Lintas, Polda Kalteng Gelar “Ops Patuh Telabang 2025” Selama 14 Hari

Berita Terbaru