JAKARTA–Sebanyak 11 orang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya kasus penembakan yang merenggut satu nyawa di Bekasi. Penembakan ini diduga dendam lama antara kelompok John Kei dengan Nus Kei.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, ke 11 orang tersangka ada dari kelompok John Kei dan Nus Kei. Namun, identitas ke 11 tersangka belum disebut dengan alasan pengembangan.
“Kami telah menetapkan 11 tersangka dari kedua kelompok terkait penembakan maut di Bekasi,” kata Kombes Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (6/11/2023).
Dari 11 tersangka itu menurut Hengky, sembilan orang sudah dilakukan penahanan di Polda Metro Jaya. Sementara dua orang lainnya masuk daftar pencarian orang (DPO).
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus penembakan ini terjadi di Kavling Rawa Bambu Bulak, Jalan Melati 3, Medan Satria, Kota Bekasi pada Minggu (29/10/2023).
Peristiwa ini seperti dijelaskan Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Uly berawal ketika kelompok Nus Kei melakukan penyerangan terhadap kelompok John Kei.
Kelompok John Kei yang mengetahui informasi penyerangan itu lalu mempersiapkan diri. “Keterangan dari pihak John Kei, mereka dapat informasi akan diserang oleh kelompok Nus Kei,” kata AKBP Titus Yudho Uly kepada wartawan di Polda Metro Jaya pekan lalu.
Kelompok Nus Kei lanjut AKBP Titus datang ke lokasi menggunakan sebuah mobil berisi enam orang, lengkap dengan senjata tajam dan senjata api. Setelah parkir turun enam orang dan korban membawa parang.
Sebaliknya, kelompok John Kei sebelum kelompok Nus Kei datang mereka sudah mempersiapkan diri untuk melawan dengan batu, parang dan senjata api.
Begitu kelompok Nus Kei turun dari mobil dan korban turun bawa parang, langsung ditembak oleh kelompok Jhon Kei. “Mereka alasannya mau diserang, ini ada anak istri kami,” ujar AKBP Titus.
Kelompok Nus Kei sempat mencoba membawa korban ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. Sementara kelompok John Kei langsung meninggalkan lokasi kejadian untuk menyelamatkan diri. (tra/tom)