MEDAN– Aiptu Sabar Sianturi, personel Direktorat Lalulintas Polda Sumut, akhirnya mendapatkan hak asuh Tina Sianturi, 11 tahun, anak perempuan tunawisma yang bertahun-tahun menggelandang bersama ayahnya, Amin Sianturi.
Aiptu Sabar Sianturi mengaku, niatnya mengadopsi gadis kecil yang malang tersebut muncul setelah mengetahui Tina hidup sebatang kara, setelah ayahnya meninggal dunia, Senin 3 Maret lalu di RSUP Pirngadi Medan.
Cerita pilu Tina Sianturi muncul di media sosial Tiktok pada 3 Maret. Dalam video yang sempat viral, terlihat Mistar, ayah dari Tina terlihat terbujur kaku di atas ranjang tidur rumah sakit, dengan posisi tangan terpasang infus dan oksigen. Sementara gadis kecil menangis tersedu-sedu melihat ayahnya yang dalam kondisi lemah.
Melihat unggahan tersebut, hati Aiptu Sabar tergerak.. Kemudian dia mendatangi RSUP H Adam Malik Medan untuk mencari anak perempuan tersebut. Di sini ia mendapat informasi kalau Amin, ayah Tina dibawa ke rumah sakit pada Jumat 28 Februari lalu oleh pihak kepala lingkungan Sukaramai.
Setelah dua hari dirawat, kondisi Amin kian memburuk sehingga ia meninggal dunia pada 3 Maret kemarin. Karena tidak memiliki identitas, maka pihak RS saat itu akan memakamkan Amin ke pemakaman tanpa identitas alias Mr X.
Atas dasar kemanusiaan dan sesama marga Sianturi, kemudian Sabar Sianturi memberikan bantuan supaya Almarhum Amin dimakamkan secara layak di wilayah Marelan. “Singkat cerita, si Tina dan ayahnya bernama Amin Robert Sianturi ternyata tidak memiliki data-data baik Kartu Keluarga dan identitas lainnya,” ujar Sabar, Selasa (11/3/2025).
Kemudian, Robert ayah Tina dimakamkan secara Mr X. Aiptu Sabar yang merasa prihatin langsung mengambil alih proses pemakaman Robert, agar bisa dikuburkan dengan layak.
Sejak ayah Tina dimakamkan, ia tinggal bersama Aiptu Sabar dan juga keluarganya. Mulai dari sinilah Tina yang sudah bertahun-tahun hidup sebagai pengemis dirawat, dibelikan pakaian bagus dan dibawa ke salon.
Namun belakangan, ada sejumlah orang yang mengaku keluarga Tina dari pihak ibunya mendatangi Aiptu Sabar ke kantor. Mereka meminta Aiptu Sabar menyerahkan Tina kepada mereka, cerita Sabar.
Tak percaya begitu saja, lantas Sabar menanyakan identitas Tina mulai dari akte kelahiran dan kartu keluarga. Sayangnya, orang yang mengaku keluarga Tina tidak bisa menunjukkannya, sehingga Aiptu Sabar menolak permintaan mereka.
Untuk itu, Sabar berharap Dinas Sosial maupun pemerintah yang membidangi memutuskan hak asuh kepadanya. Sebab ia khawatir apabila Tina kembali ke keluarganya akan tetap hidup menggelandang sebagai pengemis.
Sedangkan Tina, meski usianya sudah 11 tahun tidak pernah mengenyam pendidikan sekolah. Bahkan, untuk membaca pun hampir tidak bisa karena tak pernah diajarkan.
Aiptu Sabar berjanji, apabila hak asuh jatuh kepadanya akan merawat Tina seperti anaknya sendiri. Apalagi Tina memiliki cita-cita ingin menjadi seorang dokter.
“Saya merasa si Tina ini sudah 11 tahun di jalanan tidak pernah menempuh pendidikan dan kita merasa iba, kasihan. Semua marga Sianturi sedunia berperan untuk keberlangsungan hidup si Tina,” ujarnya.
Beruntung, setelah beberapa kali mediasi, akhirnya Dinas Sosial memberikan hak asuh kepada Aiptu Sabar.
Apresiasi Dewan
Anggota DPRD Sumut Fraksi Partai Gerindra Luhut Simanjuntak SE memberikan apresiasi atas ketulusan Aiptu Sabar Sianturi. Menurutnya, apa yang dilakukan Aiptu Sabar Sianturi, adalah sebuah aksi kemanusiaan, yang tidak ternilai dengan uang.
Sebagaimana viral di medsos Aiptu Sabar Sianturi dengan ketulusan tak ternilai, melakukan serangkaian pertolongan kepada seorang anak tidak mampu (gelandangan) bernama Tina Sianturi, yang ayahnya meninggal di RSUP dr Pirngadi Medan.
Polisi ini mengurusi segala sesuatunya, mulai dari mengurus jenazah hingga pengebumian ayah dari Tina Sianturi. Hingga kemudian merawat dan mengasuh anak malang tersebut. Perbuatan yang kemudian menarik perhatian banyak pihak, termasuk Luhut Simanjuntak SE.
“Saya sungguh bangga. Ternyata di tengah banyaknya pandangan negatif terhadap beberapa oknum, masih ada polisi yang baik. Apa yang dilakukan Aiptu Sabar Sianturi, hendaknya menjadi teladan bagi siapa saja. Hendaknya bisa memunculkan sisi kebaikan dari setiap insan untuk berbagi dan saling tolong terhadap sesama,” kata Luhut Simanjuntak (red)
Sumber Berita : Mistar