JAKARTA–Terjaring Operasi Tangkap Tangan KPK sosok Topan Obaja Putra Ginting, kini sudah resmi menyandang status tersangka kasus korupsi proyek pembangunan jalan di lingkup dinas PUPR Sumut, pun jadi bahan ‘bual-bual’ anak Medan.
Segala kelakuan dan perangai yang dipertontonkan Topan Ginting dihadapan warga Medan selama ini, terutama setelah dirinya dekat dengan mantan Walikota Medan yang kini Gubernur Sumut Bobby Nasution pun mengemuka diberbagai platform media sosial.
“Dulu di era-nya Abdillah dan Rahudman (keduanya mantan Gubernur Sumut), Topan Ginting terkesan polos, lugu dan santun. Ternyata lingkungan bisa mengubah seseorang yang polos menjadi menjadi sosok yang maruk.” ungkap seorang dosen sekaligus pengaman politik Sumut yang mengaku kenal dengan Topan Ginting, di laman Facebook miliknya.
Status pak dosen yang minta namanya tidak disebut karena alasan kekerabatan, langsung mengundang puluhan komentar “Anak Medan” lainnya.
“Benar sekali, waktu itu dia masih unyu unyu. Nah setelah kenal sama sang mantu Jokowi yang mendongkrak karirnya, ia pun jadi besar kepala. Selain sombong, ia juga jadi maruk. Buktinya, Ia berani mencuri, padahal ia sesungguhnya tak pandai mencuri. Buktinya, ‘ngambil baru sedikit sudah keciduk,” komentar
“Karena dekat dengan menantu Jokowi, dia jadi besar kepala seakan bisa berbuat apa saja. Dia nggak tahu, situasi sudah berubah, makanya game over-lah kawan itu. Kemungkinannya dari ASN pun dia akan diberhentikan,”
Karangan Bunga
Penangkapan dan penahanan kepala Dinas Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumatera Utara oleh KPK pada Jumat (27/6/2025) memunculkan puluhan karangan bunga yang dipajang di berbagai lokasi di Kota Medan sebagai bentuk ucapan syukur atas ditahannya pejabat kesayangan Bobby Nasution itu.
Karangan bunga itu terlihat dipajang di sekitar Jalan Karya Wisata dan di sekitaran Medan Selayang. Selain bersyukur atas ditangkapnya Topan Ginting, pada karangan bunga itu juga tertulis ucapan dukungan kepada KPK atas keberanian mereka melakukan operasi tangkap tangan di Sumut.
“Rumahnya banyak bertebaran di mana-mana. Yang di seputaran Karya Darma itu adalah salah satunya. Dia terkenal pejabat yang sangat kaya,” kata Erwin, salah seorang warga di wilayah Medan Johor, seperti diberitakan Kajian Berita, Senin (30/6).
Meski usiannya masih relatif muda, sekitar 42 tahun, Topan Ginting telah menjelma sebagai menjadi pejabat yang sangat berkuasa dan disegani. Kedekatannya dengan Gubernur Bobby Nasution membuat Topan bagaikan seorang pejabat yang sangat Istimewa yang tak mungkin dilawan oleh siapapun.. Ia bahkan kerap memarahi pejabat senior di depan orang banyak.
Selain menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR, Topan Ginting juga menyandang berbagai jabatan di organisasi masyarakat. Salah satunya, Ketua Kwarcab Pramuka Kota Medan yang diembannya sejak 2023.
Pada Pilkada Gubernur 2024, Topan Ginting diisukan sangat aktif memanfaatkan jaringan Pramuka ini untuk mendukung kampanye Bobby Nasution. Tak pelak lagi, di bawah kepemimpinan Topan, Pramuka Medan disebut-sebut telah berubah menjadi alat politik penguasa.
Dekat Dengan Bobby Nasution
Topan Obaja Putra Ginting opan Ginting lahir pada 7 April 1983 (42 tahun). Ia tercatat sebagai lulusan SPTDN tahun 2007. Memulai karier sebagai Kasubbag Protokol di Bagian Umum Pemkot Medan, kemudian menjabat Kepala Bidang di Dinas Kominfo, dan dipercaya menjadi Camat Medan Tuntungan pada 2019. Sosoknya dikenal tanggap dan dekat dengan warga.
Mengutip Tribun, saat Bobby Nasution menjadi Wali Kota Medan pada 2021, hubungan kerja keduanya semakin erat.
Bobby kemudian mempercayakan jabatan yang strategis kepada Topan, yakni Penjabat Sekretaris Daerah Medan pada Mei 2024. Posisi ini membuat Topan menjadi penghubung utama lintas instansi dan dipercaya menyelaraskan program prioritas Kota Medan.
Karier Topan Ginting melesat saat Bobby menjabat Gubernur Sumut. Topan ditunjuk sebagai Kepala Dinas PUPR dan merangkap Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral. Ia mengelola proyek-proyek strategis bernilai besar, termasuk jalan provinsi yang menggunakan skema multiyears.**
Penulis : jeff