Buronan Licin Fredy Pratama Ternyata Menantu Bos Kartel Narkoba Segitiga Emas

Sabtu, 16 September 2023 - 17:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fredy Pratama buron sejak 2014 (Foto : Humas Polri)

Fredy Pratama buron sejak 2014 (Foto : Humas Polri)

JAKARTA–Perburuan terhadap gembong narkoba kakap Fredy Pratama menguak berbagai fakta yang cukup mengejutkan. Kabar terakhir yang diungkap Polri, ternyata buronan kasus narkoba kelas kakap asal Kalimantan Selatan adalah menantu dari seorang warga Thailand yang dikenal sebagai bos kartel narkoba di kawasan segitiga emas Asia Tenggara, yakni sebagian Burma, Laos dan Thailand serta China.

“Mertuanya Fredy kan kartel di sana (segitiga emas),” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa saat dihubungi wartawan, Sabtu (16/9/2023).

Kenyataan itu pula, kata Mukti, membuat Polri menduga Fredy Pratama saat ini masih bersembunyi di Thailand bersama istrinya yang merupakan warga negara Thailand.

Di sisi lain, Brigjen Mukti Juharsa menjelaskan jika pihaknya menduga, narkoba yang diselundupkan jaringan Fredy ke Indonesia berasal dari mertuanya.

“Narkoba jenis sabu dan ekstasi diduga dibeli dari segitiga emas atau Golden Triangle lalu dikemas di Thailand menggunakan kemasan teh China. “Dari Thailand diduga dikirim ke Malaysia lalu diselundupkan ke Indonesia,” kata Brigjen Mukti Juharsa.

Untuk diketahui, kawasan ‘Segitiga Emas’ atau Golden Triangle Asia Tenggara mencakup Burma, Cina, Laos dan Thailand. Sebab, wilayah tersebut dikenal sebagai pusat peredaran dan sumber narkotika internasional sejak lama.

Bareskrim Polri meyakini gembong narkoba Fredy Pratama yang digelar “Escobar” Indonesia itu masih bersembunyi di Thailand. Fredy yang diketahui memiliki jaringan peredaran narkoba cukup besar di Indonesia. Keyakinan Fredy masih berada di Thailand diperkuat dengan fakta sang mertua yang merupakan gembong narkotika terbesar di negara itu. Apa lagi istrinya Fredy merupakan warga negara Thailand.

Bareskrim Polri terus menjalin kerja sama dengan Interpol dan kepolisian negara sahabat untuk mencari dan menangkap  Fredy Pratama. “Kerja sama dengan Interpol, kepolisan Kerajaan Thailand, Kepolisian Malaysia dan Imigrasi Thailand-Malaysia untuk mengetahui keberadaan Fredy Pratama,” ujar Brigjen Mukti.

Fredy yang memiliki jaringan peredaran narkoba cukupn uas di Indonesia diketahui satu satunya jaringan pemasok narkoba jenis pil Yaba dan sabu dari Thailand ke Indonesia.

Tercatat, dalam satu bulan jaringan Fredy Pratama berhasil menyelundupkan sabu berkisar 100 sampai 500 kilogram ke Indonesia. Barang haram asal Thailand dibawa melalui Malaysia lalu diselundupkan ke Indonesia melalui jalur laut.

Jaringan Fredy Pratama diduga memamfaatkan pelabuhan tikus untuk memasukan narkoba ke Indonesia agar terhindar dari pantau penegak hukum.

Bareskrim Polri telah membentuk tim khusus untuk memburu dan menangkap Fredy Pratama dan kaki tangannya. Bareskrim telah memasukkan Fredy Pratama dalam daftar buron yang paling dicari Bareskrim Polri.

Bahkan diduga Fredy yang dikenal sebagai gembong narkoba antar negara telah melakukan operasi plastik dan merubah identitasnya sehingga dia bebas berpergian dari satu negara ke negara lain.

Untuk diketahui, dalam proses penanganan jaringan Fredy, tim khusus telah menyita total seberat  10,2 ton sabu yang terafiliasi jaringan Fredy di Indonesia selama periode 2020-2023. Tim khusus juga berhasil menyita sejumlah aset milik Fredy dan jaringan dengan nilai total Rp10 triliun lebih.

Tim khusus juga terus bekerja ekstra untuk memburu anggota jaringan Fredy Pratama yang tersebar disejumlah wilayah di Tanah Air (tra/tom)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Polda Sumut Gagalkan Peredaran 100 Kg Sabu Modus Bungkus Kopi
Wow, BNN Perkirakan Nilai Transaksi Narkoba Capai Rp524 Triliun Per Tahun
Seminggu, Polda Metro Jaya Tangkap 100 Orang Terkait Kasus Narkoba
Kajati Jakarta: 30 Bandar Narkoba Dituntut Hukuman Mati
Hanya Dalam Tiga Bulan, Polda Metro Jaya Ungkap 1.566 Kasus Narkoba Dengan 2038 Tersangka
Ungkap Sindikat Narkoba Internasioanal, Polda Riau Selamatkan 64.000 Jiwa
Seorang Pengacara Keciduk Bawa Pistol Serta Sabu-sabu Siap Sedot di Jakarta Pusat
Terlibat Penyelundupan Narkoba, Tiga personel Polresta Samarinda Terancam Dipecat

Berita Terkait

Minggu, 18 Mei 2025 - 16:16 WIB

Disebut Bosnnya Budi Arie Terima Aliran Uang Judol 50 Persen, Sekjen Projo: Itu Framing Jahat

Minggu, 18 Mei 2025 - 15:54 WIB

Nah Loh, Budi Arie Disebut Kantongi 50 Persen Komisi Pengamanan Situs Judol

Kamis, 15 Mei 2025 - 15:16 WIB

Gelar Patroli Skala Besar, Tim Perintis Polda Metro Jaya Amankan 9 Orang Pelaku Tawuran

Kamis, 15 Mei 2025 - 15:03 WIB

Kapolri Sebut Penindakan Premanisme Tidak Akan Perhatikan Ormas Tertentu

Selasa, 13 Mei 2025 - 17:48 WIB

Gandeng Ormas Bang Japar, Polda Metro Jaya Lakukan Penyuluhan Cegah Aksi Premanisme

Senin, 12 Mei 2025 - 15:47 WIB

Stadion Gelora Bandung Lautan Api Saksi Cita Mereka, Putri Karlina, Anak Kapolda Metro Jaya Dilamar Anak Dedi Mulyadi

Senin, 12 Mei 2025 - 15:25 WIB

Samapta dan Unit Anti Anarkis Brimob Polda Metro Jaya Sisir Titik Rawan Premanisme di Jakarta

Jumat, 9 Mei 2025 - 21:26 WIB

Samsat Jakarta Selatan Sajikan Layanan Prima

Berita Terbaru

Jumpa Pers pengungkapan kasus narkoba di Komplek Tasbih, Medan, Sabtu (17/5/2025), dipimpin Direktur Resnarkoba Polda Sumut Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak bersama Kabid Humas Kombes Pol Ferry Walintukan dan Wadirresnarkoba. (Humas PMJ)

Stop Narkoba

Polda Sumut Gagalkan Peredaran 100 Kg Sabu Modus Bungkus Kopi

Minggu, 18 Mei 2025 - 15:00 WIB