Nah Loh, Cek Bernilai Fantastik di Rumah Dinas Mantan Mentan Ternyata Bodong

Selasa, 17 Oktober 2023 - 14:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Syahrul Yasin Limpo (foto : Ist)

Syahrul Yasin Limpo (foto : Ist)

JAKARTA–Heboh Cek senilai Rp2 trilun yang ditemukan penyidik KPK saat penggeledahan di rumah dinas mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo ternyata bodong alias palsu. Cek yang bernilai fantastik sengaja disimpan mantan Mentan karena dinilai unik.

“Ceknya unik, kata Pak Syurul Yasin Limpo mana ada orang punya tabungan Rp2 triliun,” kata kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Febri Diansyah meniru ucapan mantan Mentan itu, Selasa (17/10/2023).

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana sebelumnya juga menyatakan, cek senilai Rp2 triliun yang ditemukan penyidik KPK adalah palsu. PPATK sudah menelusuri kebenaran cek atas nama Abdul Karim Daeng Tompo tertanggal 28 Agustus 2018 itu. Namun yang ditemukan adalah indikasi penipuan.

Dijelaskan Febri, Syahrul Yasin Limpo sempat sampaikan bahwa dia menyimpan cek itu karena unik saja. Sebab, dalam pikirannya mana ada orang punya tabungan Rp 2 triliun dan mana mungkin ada cek dengan nilai uang sebesar itu.

Febri mempersilakan KPK untuk mengusut cek tersebut meski PPATK sudah menyebut cek atas nama Abdul Karim Daeng Tompo tertanggal 28 Agustus 2018 adalah cek palsu alias bodong. “Silakan saja KPK mendalami dengan kewenangan yang ada. Sampai saat ini juga klien kami belum dikonfirmasi tentang hal ini,” ujarnya.

Sebelumnya pihak PPATK menurut Ivan sudah menelusuri kebenaran cek atas nama Abdul Karim Daeng Tompo tertanggal 28 Agustus 2018 itu. “Nama tersebut terindikasi sering melakukan penipuan. Dokumen yang ada juga terindikasi palsu,” kata  Ivan kepada wartawan,  Selasa (17/10/2023).

Dijelaskan Ivan, pihaknya sudah banyak menemukan kasus cek bodong seperti yang ditemukan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo. Modusnya, pelaku memberitahukan cek tersebut yang kemudian meminta bantuan agar membantu mencairkan cek itu.

Modusnya pelaku ingin minta bantuan uang administrasi buat bank alasannya untuk nyuap petugas dan nyuap orang PPATK agar bisa cair. Pelaku menjanjikan memberikan komisi beberapa persen dari nilai uang-sangat besar yang tujuannya untuk memancing minat calon korban. Begitu uang diberikan, pelaku langsung menghilang.(tra/tom)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Hormati Budaya Lokal, Kapolda Kalteng Hadiri HUT ke-15 Gerdayak Indonesia
Marak Jual Beli Bayi di Jawa Timur, Sindikat Menyasar Warga Kurang Mampu
Sambut Idul Adha, Polda Babel Siapkan Pengamanan Shalat Id Hingga Pemotongan Hewan Kurban
Politisi Senayan Minta Satgas Antipremanisme Tangkap Preman Berkedok Pers
Inovasi Samsat Jakarta Barat, Proses Pembayaran Pajak Kendaraan Cuma 30 Menit
ITW Minta Tilang Elektronik Dievaluasi, Jangan Sekadar Memburu Denda
Jumpa Anak Bernama “Presisi”, Kapolri Jenderal Sigit Terharu
Kapolrestro Bekasi Serahkan Kursi Roda Kepada Nenek Rukiyah, Pihak Keluarga Terharu

Berita Terkait

Kamis, 29 Mei 2025 - 19:27 WIB

Polda Kalteng Akan Tindak Tegas Oknum Yang Bantu Istri Edarkan Narkoba

Selasa, 27 Mei 2025 - 14:31 WIB

Dewi Astuti, Buron di Balik Penangkapan Dua Ton Sabu

Selasa, 27 Mei 2025 - 13:36 WIB

BNN Gagalkan Penyelundupan 2 Ton Sabu di Kepri

Jumat, 23 Mei 2025 - 19:47 WIB

Peringatan HUT Kalteng ke-68, Kapolda Terima Penghargaan dari Gubernur Atas Pengungkapan Narkoba di Wilayah Lamandau

Minggu, 18 Mei 2025 - 15:00 WIB

Polda Sumut Gagalkan Peredaran 100 Kg Sabu Modus Bungkus Kopi

Selasa, 13 Mei 2025 - 17:38 WIB

Wow, BNN Perkirakan Nilai Transaksi Narkoba Capai Rp524 Triliun Per Tahun

Kamis, 8 Mei 2025 - 16:27 WIB

Seminggu, Polda Metro Jaya Tangkap 100 Orang Terkait Kasus Narkoba

Kamis, 8 Mei 2025 - 16:17 WIB

Kajati Jakarta: 30 Bandar Narkoba Dituntut Hukuman Mati

Berita Terbaru