Puluhan Kuda Sumba Iringi Menparekraf  Menuju Desa Wisata Tebara NTT

Minggu, 13 Agustus 2023 - 22:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rombongan Menparekraf diiringi oleh kuda Sumba atau yang dikenal dengan nama sandalwood pony saat tiba di Desa Wisata Tebara, Nusa Tenggara Timur, Minggu (13/8/2023).(Foto: Kemenparekraf)

KABAR PERSADA – Ada beberapa momen menarik perhatian ketika Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melakukan kunjungan kerja ke Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam rangka visitasi terakhir 75 Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.

Salah satunya ketika Menparekraf Sandiaga menuju Desa Wisata Tebara yang berada di Kampung Prai Ijing, Kota Waikabubak. Dimana Menparekraf Sandiaga bersama rombongan diiringi oleh puluhan kuda Sumba atau yang dikenal dengan nama sandalwood pony sejauh 200 meter yang ditunggangi oleh masyarakat asli desa.

Kenapa kegiatan ini dinilai sangat menarik? Hal ini dikarenakan kuda merupakan salah satu hewan yang sarat akan makna bagi masyarakat Sumba. Kuda begitu dihormati. Masyarakat sendiri menyebut mereka dengan nama ‘ndara’. Kehadirannya memang memberikan pengaruh besar terhadap budaya bahkan kehidupan masyarakat Sumba.

Boleh dibilang kuda sandalwood pony adalah hewan endemik Sumba. Karena konon katanya kuda ini hanya dikembangbiakkan di Pulau Sumba.

Kuda sandalwood pony awalnya lahir dari hasil penyilangan genetika kuda keturunan Arab dengan kuda poni lokal. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki penampilan.

Maka tidak heran apabila kuda yang ditemui di setiap sudut tanah Marapu ini tampak gagah, pemberani, serta memiliki endurance atau ketahanan tubuh yang baik.

Nama sandalwood pony sendiri dikaitkan dengan kayu cendana (sandalwood tree) yang menjadi komoditas ekspor dari Pulau Sumba dan daerah sekitarnya pada masa lampau.

Awalnya kuda ini difungsingkan sebagai alat pengangkut barang atau kendaraan perang. Namun seiring dengan kehadirannya dalam kehidupan sehari-hari, kuda kemudian menjadi mas kawin di kalangan masyarakat Sumba. Yang kalau dalam bahasa lokal mas kawin disebut ‘belis’.

Kuda yang menjadi status sosial masyarakat juga diyakini sebagai tunggangan terakhir masyarakat Sumba menuju alam baka. Karenanya kuda selalu ada dalam setiap acara penting masyarakat hingga perhelatan tahunan yakni Pasola.

Menparekraf Sandiaga kemudian mengukuhkan Desa Wisata Tebara sebagai desa wisata terbaik Indonesia berbasis budaya juga adat istiadat dalam ADWI 2023.

“Hari ini sangat spesial karena perjalanan spiritual kita keliling nusantara dalam program ADWI telah mencapai final-nya. Final dari 75 desa wisata terbaik visitasinya adalah hari ini dan hari ini spesial karena kami merasa diterima oleh masyarakat dengan penuh suka cita,” kata Sandiaga.

“Saya merasa bahwa inilah yang akan membawa Indonesia memiliki pariwisata berkelas dunia. Bukan Indonesia yang membangun desa tapi justru desalah yang menganugerahkan kemajuan bagi Indonesia tercinta,” ujarnya.

Kepala Desa Tebara, Marthen Ragowino Bira, mengatakan adat budaya di Tanah Marapu umumnya dan Prai Ijing khususnya bukan hanya karena kehadiran pariwisata semata. Melainkan budaya memang telah menjadi napas kehidupan orang Sumba.

“Jadi orang Sumba berbudaya bukan karena ingin dilihat wisatawan, keseharian mereka itu adalah budaya itu sendiri. Maka kita bilang Sumba itu adalah the living museum of culture,” kata Marthen.

Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga, Staf Khusus Menteri Bidang Pengamanan Kemenparekraf/Baparekraf, Ario Prawiseso; Plt. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur sekaligus Staf Ahli Bidang Pariwisata Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf/Baparekraf, Frans Teguh; dan Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua. Hadir pula Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade.(jay)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Amankan Debat Perdana Calon Gubernur Jakarta, Polda Metro Jaya Sebar 1.634 Personil di JIExpo Kemayoran
12 Anak Panti Asuhan Tangerang Korban Pelecehan Dibawa Ke Save House
HUT Polwan ke-76, Kapolri : Polisi Wanita Semakin Eksis dan Semakin Dicintai
Anggota MPR RI Rahmad Handoyo menggelar sosialisasi empat pilar MPR RI di Desa Keposong, Boyolali
Anggota MPR RI Rahmad Handoyo Gelar Sosialisasi 4 Pilar di Desa Seboto, Boyolal
Dapat Penghargaan Kapolri, IPW dan Kompolnas Berharap Casis Korban Begal Kelak Jadi Polisi Profesional dan Humanis Seperti Jenderal Sigit
Kinerja Polantas Atur Lalu Lintas Lebaran 2024 Tuai Pujian, Survey Indikator : 90,4 % Pemudik Merasa Puas
Amankan Worl Water Forum, 39 Ekor Anjing Pelacak Beserta Pawang Siaga Di Pintu Masuk Bali

Berita Terkait

Minggu, 6 Oktober 2024 - 13:15 WIB

Amankan Debat Perdana Calon Gubernur Jakarta, Polda Metro Jaya Sebar 1.634 Personil di JIExpo Kemayoran

Jumat, 4 Oktober 2024 - 13:03 WIB

HUT Polwan ke-76, Kapolri : Polisi Wanita Semakin Eksis dan Semakin Dicintai

Sabtu, 29 Juni 2024 - 17:26 WIB

Anggota MPR RI Rahmad Handoyo menggelar sosialisasi empat pilar MPR RI di Desa Keposong, Boyolali

Jumat, 28 Juni 2024 - 17:17 WIB

Anggota MPR RI Rahmad Handoyo Gelar Sosialisasi 4 Pilar di Desa Seboto, Boyolal

Sabtu, 18 Mei 2024 - 20:30 WIB

Dapat Penghargaan Kapolri, IPW dan Kompolnas Berharap Casis Korban Begal Kelak Jadi Polisi Profesional dan Humanis Seperti Jenderal Sigit

Rabu, 15 Mei 2024 - 18:37 WIB

Kinerja Polantas Atur Lalu Lintas Lebaran 2024 Tuai Pujian, Survey Indikator : 90,4 % Pemudik Merasa Puas

Rabu, 15 Mei 2024 - 13:33 WIB

Amankan Worl Water Forum, 39 Ekor Anjing Pelacak Beserta Pawang Siaga Di Pintu Masuk Bali

Rabu, 15 Mei 2024 - 13:00 WIB

Aliansi Pemuda Islam : Nikson Nababan Punya Visi Untuk Selesaikan Berbagai Persoalan Serius di Sumut

Berita Terbaru