JAKARTA–Aksi tawuran antara dua kelompok remaja kembali terjadi di Jalan Raya Kampung Tengah, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Dalam peristiwa yang terjadi Senin dinihari ini (9/6), seorang remaja yang juga pelaku tawuran tewas terkena bacokan.
Saat ini, pihak kepolisian masih mengejar pelaku pembacokan. “Pelaku pembacokan terus kami selidiki, saat ini masih tahap penyelidikan. Kami terus melakukan proses pengejaran,” kata Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (10/6).
Wayan menyebut, petugas masih mengumpulkan bukti-bukti di tempat kejadian perkara (TKP) dan akan melakukan pemeriksaan saksi untuk mendalami kasus tawuran tersebut. “Petugas sedang mengumpulkan bukti-bukti di lapangan, masih penyelidikan, ” ujar Wayan seperti yang dilaporkan Antara.
Selain itu, Wayan menyebut, tawuran tersebut terjadi pukul 02.00 WIB.
Korban yang meninggal merupakan salah satu pelaku yang terlibat tawuran.
“Korban sudah teridentifikasi. Korban meninggal dunia usianya 24 tahun, kelahiran 2001 yang merupakan warga asal Kelurahan Gedong, Pasar Rebo,” ucap Wayan.
Lebih lanjut, Wayan menyebut, korban yang meninggal tersebut sudah dimakamkan usai dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Sudah dimakamkan, karena sudah dilakukan proses autopsi, semalam sudah selesai prosesnya,” kata Wayan.
Video peristiwa tersebut viral di media sosial Instagram @pokdarkamtibmas_cakungbarat yang memperlihatkan dua kelompok remaja saling melempar bom molotov dan menggunakan senjata tajam.
“Tawuran dua kelompok remaja di sekitaran Jalan Raya Kampung Tengah, pada Senin subuh, dalam rekaman video amatir dua kelompok saling serang dengan sajam dan molotov,” tulis keterangan video tersebut.
Dalam video itu juga terlihat satu orang tewas akibat terkena bacokan dalam tawuran di Jalan Raya Kampung Tengah itu.
Tak Sadar Diri
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo telah mewanti-wanti atuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan aparat kepolisian untuk mencegah terjadinya tawuran. Hal tersebut disampaikan Gubernur, menyusul terjadinya tawuran di daerah Manggarai, Jakarta Selatan, pada Minggu (5/5).
“Jadi, tawuran di Jakarta ini ada dua cara pencegahan dan penanganannya. Saya sudah meminta Satpol PP untuk berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk mencegah aksi tawuran yang ada,” kata Pramono saat dijumpai di wilayah Jakarta Selatan, beberap hari sebelumnya.
Dia pun baru mengetahui bahwa umumnya yang melakukan tawuran itu tidak dalam kondisi sadar (kesadaran penuh), sehingga perlu dilakukan operasi pencegahan agar tawuran tidak kembali terluang.
“Saya terus terang melihat di Youtube konten tawuran itu, ngeri karena banyak yang membawa senjata tajam. Untuk yang seperti ini akan kita tangani dengan cara tegas,” kata Pramono.
Aksi tawuran yang terjadi di Manggarai itu telah memakan korban. Pihak Kepolisian menyebutkan penyebab tawuran di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan cukup sepele, hanya karena dipicu bunyi petasan sehingga menimbulkan perpecahan antar dua warga RW 12 dan RW 04.**
Sumber Berita : Antara