JAKARTA–Keberadaan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo masih misteri pasca perjalanan dinas ke Eropa. Menanggapi kabar hilang kontak Mentan di luar negeri, pihak KPK mengatakan, tidak akan memengaruhi penyidikan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Sementara itu, Direktur Jenderal Imigrasi (Dirjen) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Silmy Karim menyatakan, pihaknya belum ada perintah cegah atau tangkal terhadap Mentan Syahrul Yasin Limpo yang hilang kontak usai perjalanan dinas dari luar negeri.
Namun dipastikan sampai saat ini Mentan Syahrul Yasin Limpo belum masuk ke Indonesia pasca perjalanan dinas ke luar negeri. “Sampai saat ini Menteri Pertanian belum masuk ke Indonesia,” kata Silmy Karim di Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Informasi yang didapat menyebutkan, Mentan Syahrul Yasin Limpo berangkat ke Italia tergabung bersama 22 delegasi Kementerian Pertanian pada 24 September 2023. Keberangkatannya ke luar negeri adalah tugas kedinasan dengan paspor diplomatik dan khusus.
Ketika ditanya dimana posisi Mentan saat ini, apakah masih di Itali atau sudah terbang ke negara lain, Dirjen Silmy Karim tidak mau berkomentar. “Cukup itu dulu data yang kami berikan,” tegasnya.
Syahrul Yasin Limpo meninggalkan Tanah Air dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten pada 24 September 2023 ke Doha, Qatar dalam rangka transit, sebelum terbang ke Roma, Italia.
Dijadwalkan Mentan Syahrul Yasin Limpo kembali ke Indonesia dari Eropa pada 30 September 2023 dan tiba di Tanah Air pada 1 Oktober 2023. Namun hingga sekarang Mentan Syahrul Yasin Limpo belum diketahui keberaannya.
Kepulangan Mentan Syarul Yasin Limpo ditunggu pihak KPK terkait dugaan korupsi di Kementan. Selain itu, Mentan juga ditunggu Bareskrim Polri terkait temuan 12 pucuk senjata api di rumahnya.
Pekan lalu penyidik KPK melakukan penggeledahan di rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo di kawasan Jakarta Selatan. Selain rumah dinas, KPK juga menggeledah ruang kerja Mantan Syahrul Yasin Limpo.
Dalam penggeledahan di rumah dinas Mentan itu, penyidik KPK menemukan 12 pucuk senjata api dan uang tunai puluhan miliar rupiah. Selain itu, penyidik KPK juga menyita sejumlah dokumen elektronik terkait dugaan korupsi di Kementan yang sedang diusut KPK. (tra/tom)