JAKARTA–Untuk mengamankan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Tanah Air, pada saat pencoblosan, Rabu (14/2/2024) Polri mengerahkan sebanyak 195.819 personel.
Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Shandi Nugroho, sejumlah Polda di seluruh wilayah Indonesia sudah bergerak melakukan pengecekan guna memastikan tahapan Pemilu 2024 berjalan dengan aman, tertib dan lancar.
Kata Shandi, petugas di lapangan sangat aktif untuk menyiapkan pengamanan TPS, menyiapkan bagaimana logistik apa sudah sampai atau belum dan menyiapkan situasi kondusif.
Polri telah membagi pengamanan ke seluruh wilayah Indonesia. Setiap pengamanan satuan wilayah sudah ada pejabat yang bertanggung jawab dari pangkat Kombes hingga jenderal bintang dua.
Dikatakan Irjen Shandi, dengan sudah disebarkannya setiap Kasatwil untuk memonitor wilayah masing-masing akan sangat mudah memonitor perkembangan situasi di wilayah. “Termasuk agenda Kapolri bila akan melakukan peninjauan ke TPS-TPS,” ujarnya.
Setiap tim lanjut Shandi dibagi habis untuk memonitor pelaksanaan pemilu di masing-masing provinsi. Jika ada yang sifatnya eksidentil atau mungkin ada hal-hal yang lainnya apakah Kapolri mau turun atau tidak, nanti melihat perkembangan berikutnya.
Menurut Irjen Shandi, sejauh ini tidak ada penambahan personel Polri dalam pengamanan hari pencoblosan. Personel yang terlibat dalam pengamanan TPS masuk dalam Operasi Mantap Brata 2024 yang sedang dijalankan oleh Polri dalam rangka mengamankan Pemilu 2024.
Dalam pengamanan Pemilu ini, Polri tidak bekerja sendiri dalam mewujudkan pesta demokrasi berjalan aman, tertib dan lancar. Dukungan dari masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya sangat berperan untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan, terlebih menjelang hari pemungutan suara.
Sementara Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menambahkan, tiga hari menjelang pencoblosan beberapa Polda sudah melaksanakan apel untuk kesiapan personel dalam rangka pengamanan di TPS.
Kata Brigjen Trunoyudo, Polri sudah mengantisipasi berbagai kerawanan yang mungkin terjadi pada saat hari pencoblosan baik itu kerawanan Harkamtibmas maupun geografis seperti bencana alam (tom/tra)